Headlines News :
Home » » Adat Lamaran, Hantaran, Pernikahan di Jambi

Adat Lamaran, Hantaran, Pernikahan di Jambi

Written By Buana TV on Tuesday 17 June 2014 | 23:38

Sedikit sekali detail tentang tata cara adat pernikahan secara adat Jambi. Ada satu blog yang cukup detail menggambarkan bagaimana pernikahan secara adat jambi, bahkan beberapa detail adatnya akan saya kutip dari sana

Dari sekian banyak tahapan adat, baru sebagian kecil yang gw lalui. Pada umumnya, tahapan pernikahan adat jambi mirip dengan adat adat melayu pada umumnya. Karena mereka masih serumpun.. Akan tetapi, di jambi pun, adat yg berlaku tidak semuanya sama. 

Om mertua, lahir dan gede di Tanjung Pasir, sebrang kota jambi. Kenapa dibilang sebrang? karena memang lokasinya berada di seberang pusat kota jambi, yang dibatasi oleh sungai Batanghari. Ada beberapa pakem adat yang berbeda dgn orang dari wilayah Sekernan, misalnya. Beberapa tata cara adat yang akan gw tuliskan dibawah ini, hanyalah berdasarkan pengetahuan pribadi atau pernah gw jalani. Jadi, sangat mungkin, akan berbeda dgn pakem adat Jambi yang sebenarnya.

Lamaran

Lamaran ini di Jambi, disebut sebagai anter tando. Sebelum diadakan acara lamaran, biasanya akan ada utusan dari pihak laki laki, yg akan bertanya, ataupun bersilahturahmi ke keluarga wanita. Utusan ini akan mencari tau, apakah wanita nya sudah ada yg melamar. Setelah itu, baru akan dilakukan prosesi lamaran.

Lamaran ini biasanya dihadiri tuo tengganai dari kedua belah pihak keluarga. Pada saat lamaran, keluarga laki laki akan membawa syarat adat, diantaranya: 

Cincin pengikat. Cincin ini hanya untuk dipakai wanita, bukan satu pasang. Karena, tukar cincin baru akan dilakukan saat akad nikah nanti. 

Pakaian sepelulusan. Berupa bahan kebaya untuk akad, dan kain bawahan, bisa berupa batik atau songket. Terkadang juga dilengkapi selop dan dompet. 
Sirih Pinang. Berupa perlengkapan untuk makan sirih, berupa daun sirih, kapur sirih, tembakau, serta pinang, yang diletakkan di tempat sirih khusus. 

Prosesi lamaran biasanya berupa seloko seloko (seperti berbalas pantun) antar wakil keluarga terlebih dahulu, yang kira2 isinya adalah menanyakan maksud dan tujuan keluarga laki laki bertamu ke keluarga wanita. Setelah itu, prosesi lamaran itu sendiri, berupa pemasangan cincin ke calon pengantin wanitanya. Kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama. Setelah selesai makan, maka dilakukan perundingan keluarga inti, dimana membicarakan tentang kelanjutan lamaran tadi, berupa, pembicaraan tanggal, adat dll.

Pembicaraan yang dilakukan antara lain: 
Tanggal pernikahan. Apakah upacara pernikahan akan dilaksanakan sepanen jagung (3 bulan) sepanen padi (6 bulan) atau yang lain 

Adat yang digunakan. Apakah menggunakan pure adat jambi, atau ada campurannya. 
Seserahan. Apa saja hantaran yang akan diberikan keluarga laki laki. 
Uang adat. Uang adat disini ada 2, yaitu uang adat, dan uang selemak semanis. Klo uang adat, biasanya kecil, berkisar 50-100 ribu saja, nah, uang 

selemak semanis ini yang cukup besar, disesuaikan dgn kemampuan keluarga laki laki. Uang selemak semanis ini, merupakan urunan atau membantu belanja untuk acara resepsi pernikahan nanti.

Pakaian Adat

Secara gambar, pakaian adat jambi itu seperti ini (taken from gugel)


kalau sudah dipakai, akan menjadi seperti ini


secara overall, mirip ya sama pakaian adat palembang… Nanti pengen deh pake kepalanya tetep kepala jambi, tapi pake kebaya.. :D

Hantaran

Secara adat jambi, hanterannya unik lohhhh. Dan ada beberapa barang yang harus serba 2..

Beberapa Hantaran dlm Adat Jambi: 
  • Isi kamar, berupa tempat tidur, lemari, meja rias, kasur, bed cover, sampai gorden untuk kamar penganten 
  • Peralatan make-up 
  • Bahan pakaian/kebaya atasan dan bawahan (2 pasang) 
  • Sepatu/ selop (2 pasang) 
  • Tas (2 pcs) 
  • Baju tidur (2 pasang) 
  • Underwear (2 set) 
  • Kain panjang (2 lembar) katanya sih kalo dulu dijadiin kain basahan klo mandi di sungai (iya, dipinggir sungai batanghari, bareng buaya, ehehehhe) 
  • Peralatan Mandi berupa sabun, sampo dll, di beberapa daerah malah ada yg bawa gayung, ember yang dipitain… 
  • Perlengkapan Ibadah 
  • Bumbu dapur berupa cabe, merica, bawang, tomat, garem, beras, telur, dll, bahkan ada yg ngasih KERBAU (idup, digeret2 masuk acara, dipitain lagi dan nyengir khas kebo…). Merupakan perlambang keluarga laki laki, turut serta membantu “logistik” acara resepsi. 
  • Uang Selemak Semanis 
Kurang lebih begitulah yang akan gw persiapkan untuk syarat adat ntar… yiuk deh, mulai hunting….

Emangnya tanggalnya udah pasti????

Belom sih, tapi kemungkinan besar pas liburan anak sekolah… Sesuai rikues keluarga yg punya anak yg masih sekolah.. (keluarga yang mana ya…??)
Share this post :

+ comments + 9 comments

16 October 2015 at 05:07

wow keren.

souvenir pernikahan murah blitar

7 July 2019 at 15:38

Saya ingin bertanya mengenai hantaran berupa isi kamar sperti tempat tidur dll.
Kalau kita sudah memenuhi persyratan hantaran sprti isi kamar,
Itu nanti nya jadi milik siapa?milik kedua mempelai atau milik adat,?
Terimakasih

10 September 2019 at 15:28

Mahal amet ya nikah sama orang sumatra

2 October 2019 at 07:25

Hahha milik pak penghulu om😂

26 January 2020 at 10:39

Kuat kan iman dompet mu dulu. Hahahaha

11 May 2020 at 16:39

Pening palak aku.mekeri nikahan ni dwet dak katek 😩 cubo lah aku di palembang.pasti langsung nikah bae
,dak katek yang namo nyo 9 adat ni 😕
Hancur badan babang dek

15 July 2020 at 00:29

Haruskah pakai adat atau tergantung kesepakatan kdua belah pihak keluarga mempelai,,karna saya pria asal tangerang dan calon istri saya orang jambi

11 April 2022 at 21:36

Ya milik bersama la jok..kalau milik bini laki tidur dimano🤣🤣

11 April 2022 at 21:37

Baseng la yang penting ambe wajib e be

Post a Comment

 
Support : Creating Blog | SEPRIANO | PARIWISATA JAMBI
Copyright © 2016. PARIWISATA JAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Blogger Published by Blogger
Proudly powered by Blogger