Headlines News :
Home » , » Kompleks Percandian Muaro Jambi

Kompleks Percandian Muaro Jambi

Written By Sepriano, M.Kom. on Tuesday, 17 June 2014 | 04:04

Situs purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian Hindu-Buddha yang terluas di Indonesia. Situs ini merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu dari abad ke-11, dan termasuk sebagai salah satu candi kuno terluas di kawasan Asia Tenggara. Lokasinya di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Tepatnya di tepi Sungai Batang Hari.

Dari kota Jambi, situs ini dapat dijangkau melalui jalan darat sekitar 30 menit ke arah timur menuju Pelabuhan Talang Duku, kemudian dilanjutkan dengan menyeberangi Sungai Batanghari ke Desa Muaro Jambi.

Luas kompleks percandian ini mencapai 2.612 hektar. Sebagai sebuah mahakarya, kebesaran situs ini terlihat dari arsitektur dan sisa-sisa bangunan yang ada.

Kompleks Candi Muaro Jambi

Di kompleks situs ini tak hanya terdapat candi, namun juga berbagai artefak kuno seperti keramik, manik-manik, mata uang kuno, arca, dan lain-lain. Ada 8 kompleks percandian, dan sebuah kolam kuno yang oleh penduduk setempat dinamai Kolam Telago Tajo. Kolam ini berukuran 100 x 200 mdengan kedalaman 2-3 m dari permukaan tanah. Selain itu diperkirakan lebih dari 60 buah menapo, atau gundukan tanah reruntuhan sisa bangunan kuno yang juga terdapat di sana.

Masih di dalam kompleks situs, terdapat museum Situs yang menjadi pusat informasi dan tempat penyimpanan koleksi temuan purbakala yang berasal dari situs. Di antara peninggalan yang ditemukan, terdapat Arca Prajnaparamita yang berwujud Dewi Kebijaksanaan menurut agama Budha Tantrayana, yang menjadi simbol tercapainya kebenaran tertinggi (sunyata) yang berupa unsur wanita (Sakti).

Terdapat pula belanga yang merupakan temuan wadah logam terbesar dari Situs Muaro Jambo. Belanga ini memiliki berat 160 kg serta tinggi 67 cm, dengan diameter 106 cm. Penduduk setempat menemukannya saat sedang menggali tanah tak jauh dari kompleks Candi Kedaton. Candi-candi yang juga berada di kompleks situs ini antara lain Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Astano, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, Candi Kedaton, Candi Kotomahligai.

Awalnya situs ini tidak banyak dikenal orang. Baru pada tahun 1820, seorang perwira Inggis, S.C Crooke mengunjungi daerah tersebut berdasarkan laporan dari penduduk setempat. Kemudian pada tahun 1935-1936, F.M. Schnitger melakukan ekspedisi ke daerah tersebut dan melakukan penggalian di situs Muaro Jambi.

Sayangnya, keberadaan situs ini terancam rusak akibat perindustrian batubara dan sawit. Padahal, Kompleks Percandian Muaro Jambi pernah menjadi pusat pendidikan agama Buddha, selain Nalnda di India. Kawasan ini pun memiliki peran penting di bidang perdagangan dan diplomasi, karena terltak di jalur Maritime Silk Road.

Pada tahun 2009 Kompleks Candi Muaro Jambi diajukan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Blog | SEPRIANO | PARIWISATA JAMBI
Copyright © 2016. PARIWISATA JAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Blogger Published by Blogger
Proudly powered by Blogger