Headlines News :
Home » , , » Sejarah Singkat Sultan Thaha

Sejarah Singkat Sultan Thaha

Written By Sepriano, M.Kom. on Wednesday, 25 June 2014 | 19:54

Pahlawan Nasional,lahir di Jambi pada tahun 1816. Tahun 1841 ia diangkat sebagai Pangeran Ratu (semacam perdana menteri) di bawah pemerintahan Sultan Abdurrahman. Sejak itu, ia memperlihatkan sikap menentang Belanda. 

Ketika sebuah kapal dagang Amerika berlabuh di pelabuhan Jambi, ia berusaha mengadakan kerja sama dengan pihak Amerika. Sikap anti-Belanda semakin kelihatan setelah ia dinobatkan sebagai Sultan Jambi. Ia tidak mengakui perjanjian yang dibuat oleh sultan-sultan terdahulu dengan Belanda. Salah satu diantaranya perjanjian tahun 1833 yang menyatakan Jambi adalah milik Belanda dan dipinjamkan kepada Sultan Jambi. 

Belanda mengancam akan memecatnya, akibatnya hubungannya dengan Belanda tegang. Karena sudah memperkirakan Belanda pasti akan menggunakan kekuatan senjata, maka Sultan Thaha pun memperkuat pertahanan Jambi.

Belanda mengirim Residen Palembang untuk berunding dengan Sultan Thaha. Perundingan itu gagal. Sesudah itu, Belanda menyampaikan ultimatum agar Sultan Thaha menyerahkan diri. Karena Sultan Thaha menolak ultimatum, pada 25 September 1858 Belanda melancarkan serangan. 

Pertempuran berkobar di Muara Kumpeh. Pasukan Jambi berhasil menenggelamkan sebuah kapal perang Belanda, namun mereka tidak mampu mempertahankan kraton. Sultan Thaha menyingkir ke Muara Tembesi dan membangun pertahanan di tempat ini.

Perang utama sudah berakhir, tetapi perlawanan rakyat berlangsung puluhan tahun lamanya. Sultan Thaha membeli senjata dari pedagang-pedagang Inggris melalui Kuala Tungkal, Siak dan Indragiri. Rakyat dianjurkan agar tetap mengadakan perlawanan. Pada 1885 mereka menyerang sebuah benteng Belanda dalam kota Jambi, sedangkan pos militer Belanda di Muara Sabak mereka hancurkan. Karena itu, Belanda meningkatkan operasi militernya. 

Pasukan bantuan dalam jumlah besar didatangkan dari Jawa. Sultan Thaha terpaksa meninggalkan Muara Tembesi dan pindah ke tempat lain. Beberapa tahun lamanya ia bertahan di Sungai Aro. Bulan April 1904 tempat ini diserang pasukan Belanda, ia berhasil meloloskan diri. Pada 24 April 1904 ia meninggal dunia di Muara Tebo.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Blog | SEPRIANO | PARIWISATA JAMBI
Copyright © 2016. PARIWISATA JAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Blogger Published by Blogger
Proudly powered by Blogger